tapi kerusakan itu tak separah otakku yang selalu dirasuki bayangan sosok wanita yang membuatku setiap saat merasakan kematian.
tapi sosok bayangan wanita itu malah masih saja menangisi kebodohan yang ia lakukan bersama lelaki biadab yang sudah membuatnya kehilangan keperawanan dan meninggalkanya begitu saja,
aku yang ingin menerima semuanya malah di acuhkan bahkan dibuat mati karna terus menunggu dan berharap kau bisa jadi bidadari pembawa damai hatiku.
aku tersungkur kalah karna aku lelah,
dan aku mati ditelan waktu dalam penantian yang tak terbalas ini...
tarian lilin kecilku belum padam sampai saat ini,
mungkin ambisi dan rasa egoisku yang membuatnya tetap bertahan.
tapi kenapa tariannya masih belum cukup untuk melelehkan sebongkah gunung es di hatimu,
haruskah kupadamkan?
atau aku harus menyalakan lebih banyak lilin kecil untuk melelehkanya?
aku menunggu jawaban itu dengan terus berlari menjauh karna lelahku... ! ! !
TAMAT..
+++++++++++++
Iman pitoy
+++++++++++++
ciledug,
24-09-2010
12:52 WIB

