SELAMAT DATANG DI BLOG YANG MENJADI WADAH ATAU TEMPAT AKU MENUANGKAN PEMIKIRAN DAN TERIAKAN ISI HATI...

Senin, 05 Desember 2011

Mila Bukan Mala...

Matahari sudah mulai terlihat tenggelam, tanda hari hampir senja. Di pemakaman, disalah satu kubur yang masih merah, Luffy terpaku dengan mata terus memandang sebuah batu nisan. Sisa-sisa air mata masih terlihat dipipinya. Bibirnyapun masih belum berhenti bergetar.
"Mala, kenapa harus seperti ini akhirnya?" ujar Luffy lirih dihadap kubur merah itu. "Aku yakin dengan pasti kamu dengar suaraku ini, aku sangat mencintaimu, aku... sangat..." Luffy tak sanggup meneruskan. Air matanya kembali tumpah.
Luffy mencium batu nisan itu, dan berkata lirih "Mala, mungkin kita takkan pernah ada lagi. Tapi aku takkan pernah melupakan indah kenangan itu, kenangan saat-saat kebersamaan kita. Aku cinta kamu, selamanya."
Perlahan Luffy bangkit dan meninggalkan batu nisan yang mulai tak terlihat karena hari yang sudah mulai gelap.


Tiga bulan telah berlalu. Di sekolah, Luffy sudah mulai kembali ceria. Luffy tidak terlihat murung seperti tiga bulan belakangan ini. "Woi, Fy.." kontan Luffy menoleh kaget. Ternyata si Andi, teman sekelas sekaligus teman paling dekat sejak mereka masih SMP dulu. "Eh, lo Ndi. Lo gak ikut futsal? Kalau gak salah, sekarang ada pertandingan antar SMA kan?" tanya Luffy.
"Males ah Fy, gak ada duitnya sih," jawab Andi sambil cekikikan. "Oh ya Fy, ada seseorang yang mau gue kasih liat ke lo nih" lanjut Andi lagi.
"Cewek apa cowok?" Luffy penasaran.
"Cewek dong. Dan gue yakin, lo pasti suka banget setelah ngeliat dia" jawab Andi sambil mengedipkan mata.
"Siapa sih. Yaudah, dimana dianya sekarang?"
"Sabar, sebentar lagi juga datang. Tadi udah gue telfon katanya masih dijalan."
Tak lama setelah itu, terdengar suara menyapa dari arah belakang Luffy. Luffy menoleh, mencari asal suara itu, dan melihat seorang gadis berseragam SMA sedang tersenyum ke arah mereka berdua.
"Dd.. di.. diaa.." ujar Luffy tertahan.
"Hahaha." Andi tertawa melihat ekspresi temannya ini.
"Dia, Mala bukan, Ndi?" Luffy bertanya heran.
"Bukan, nama dia Mila. Hanya saja kebetulan mirip, bahkan serupa dengan Mala!" jawab Andi, "Ingat Fy, Tuhan pasti memiliki rencana lain untuk kita yang tidak pernah kita duga sebelumnya, dan inilah bukti dari rencana Tuhan itu."
Luffy tersenyum. Dia merasa, saat ini dia seperti menemukan kembali apa yang pernah hilang dari dirinya. Dia menemukan kembali cintanya, meski dia sadar cinta itu hadir bukan lagi dari sosok wanita bernama Mala, tapi Mila.

Terkadang Tuhan sengaja menghilangkan matahari dari hadapan kita. Lalu sengaja mendatangkan petir dan kilat yang mampu membuat kita menangis.
Tapi, dibalik itu Tuhan sudah menyiapkan dan akan menghadiahi kita pelangi yang sangat indah...


Salam,
Iman Pitoy

Ciledug,
05-12-2011,
13:40 WIB.
Advertisement