SELAMAT DATANG DI BLOG YANG MENJADI WADAH ATAU TEMPAT AKU MENUANGKAN PEMIKIRAN DAN TERIAKAN ISI HATI...

Kamis, 09 Agustus 2012

Lukisan Diri

Ada satu kenyataan bahwa; terkadang suatu hal dipandang baik atau buruk bukan dari penampakan tampilannya, tapi sesuatu dibalik tampilan itu! Dan kitalah yang menciptakan sesuatu itu untuk bisa dinilai orang bahwa sesuatu itu adalah baik atau buruk.

"Sekali menjadi sampah, ya selamanya hanya menjadi penghuni TONG SAMPAH!!
Meski tampilannya dilapisi intan permata, hanya bau busuk yang akan terus tercium..."


Sahabat.. seperti apakah kita menghargai diri sendiri? Seperti apakah kita saat bercermin pada diri kita sendiri? Disudut manakah kita menempatkan kebanggaan atas kebaikan dalam diri kita? Kita sering memandang rendah kemuliaan yang kita miliki. Tapi, maukah kita dimasukkan ke dalam golongan yang rendah itu?!
Aku rasa tidak ada orang yang menghendaki dirinya masuk di dalam kategori RENDAH! Kita lebih suka menjadi orang yang punya nilai lebih. Sebab, kita memang terlahir sebagai makhluk mulia yang sempurna.
Sahabat.. sesungguhnya kita seperti sedang melukis diri saat ini. Lukisan seperti apakah yang sedang kita buat? Yang indah dan bernilai tinggi, atau hanya sebuah sampah yang nantinya hanya akan memenuhi tong sampah rumah kita?
Ketahuilah sahabat, lukisan indah yang bernilai tinggi bukan lukisan sampah yang layak ditempatkan ditempat utama dalam rumah kita. Jadi, buatlah dengan halus agar mendapat tempat yang terbaik. Hasil dari lukisan yang kita buat saat ini akan menentukan tempat kita dimata,hati,dan jiwa Suami/Istri kita kelak. Bentuklah "LUKISAN" dirimu dengan indah.


Salam,
Iman Pitoy

Ciledug, 10-08-2012
Baca Selengkapnya...

Senin, 05 Desember 2011

Mila Bukan Mala...

Matahari sudah mulai terlihat tenggelam, tanda hari hampir senja. Di pemakaman, disalah satu kubur yang masih merah, Luffy terpaku dengan mata terus memandang sebuah batu nisan. Sisa-sisa air mata masih terlihat dipipinya. Bibirnyapun masih belum berhenti bergetar.
"Mala, kenapa harus seperti ini akhirnya?" ujar Luffy lirih dihadap kubur merah itu. "Aku yakin dengan pasti kamu dengar suaraku ini, aku sangat mencintaimu, aku... sangat..." Luffy tak sanggup meneruskan. Air matanya kembali tumpah.
Luffy mencium batu nisan itu, dan berkata lirih "Mala, mungkin kita takkan pernah ada lagi. Tapi aku takkan pernah melupakan indah kenangan itu, kenangan saat-saat kebersamaan kita. Aku cinta kamu, selamanya."
Perlahan Luffy bangkit dan meninggalkan batu nisan yang mulai tak terlihat karena hari yang sudah mulai gelap.


Tiga bulan telah berlalu. Di sekolah, Luffy sudah mulai kembali ceria. Luffy tidak terlihat murung seperti tiga bulan belakangan ini. "Woi, Fy.." kontan Luffy menoleh kaget. Ternyata si Andi, teman sekelas sekaligus teman paling dekat sejak mereka masih SMP dulu. "Eh, lo Ndi. Lo gak ikut futsal? Kalau gak salah, sekarang ada pertandingan antar SMA kan?" tanya Luffy.
"Males ah Fy, gak ada duitnya sih," jawab Andi sambil cekikikan. "Oh ya Fy, ada seseorang yang mau gue kasih liat ke lo nih" lanjut Andi lagi.
"Cewek apa cowok?" Luffy penasaran.
"Cewek dong. Dan gue yakin, lo pasti suka banget setelah ngeliat dia" jawab Andi sambil mengedipkan mata.
"Siapa sih. Yaudah, dimana dianya sekarang?"
"Sabar, sebentar lagi juga datang. Tadi udah gue telfon katanya masih dijalan."
Tak lama setelah itu, terdengar suara menyapa dari arah belakang Luffy. Luffy menoleh, mencari asal suara itu, dan melihat seorang gadis berseragam SMA sedang tersenyum ke arah mereka berdua.
"Dd.. di.. diaa.." ujar Luffy tertahan.
"Hahaha." Andi tertawa melihat ekspresi temannya ini.
"Dia, Mala bukan, Ndi?" Luffy bertanya heran.
"Bukan, nama dia Mila. Hanya saja kebetulan mirip, bahkan serupa dengan Mala!" jawab Andi, "Ingat Fy, Tuhan pasti memiliki rencana lain untuk kita yang tidak pernah kita duga sebelumnya, dan inilah bukti dari rencana Tuhan itu."
Luffy tersenyum. Dia merasa, saat ini dia seperti menemukan kembali apa yang pernah hilang dari dirinya. Dia menemukan kembali cintanya, meski dia sadar cinta itu hadir bukan lagi dari sosok wanita bernama Mala, tapi Mila.

Terkadang Tuhan sengaja menghilangkan matahari dari hadapan kita. Lalu sengaja mendatangkan petir dan kilat yang mampu membuat kita menangis.
Tapi, dibalik itu Tuhan sudah menyiapkan dan akan menghadiahi kita pelangi yang sangat indah...


Salam,
Iman Pitoy

Ciledug,
05-12-2011,
13:40 WIB.
Baca Selengkapnya...

Rabu, 02 November 2011

Sudah cukup aku sakit hati..

Berawal dari kebohongan kecil, kemudian lahirlah kebohongan yang lebih besar.
satu kebohongan tutupi kebohongan yang lainnya.



Pernah sekali waktu, aku melihatmu memeluk lelaki lain dengan hangatnya. Seolah kalian pasangan kekasih yang pernah terpisah, dan dipertemukan kembali oleh takdir. Ketika aku menanyakan siapa lelaki itu, dengan santainya kau menjawab "Dia cuma teman kok sayang.."
Jujur aku kecewa saat itu, tapi entah kenapa hati ini ternyata masih mau memaafkan.
Tak lama setelahnya, rahasia besar yang selama ini kau tutup-tutupi pun terkuak, KEPERAWANANMU TELAH HILANG..!
Akhh... sesak sekali dada ini begitu mengetahui aibmu itu.
Aku mencoba menguatkan diri, mengehela nafas yang terasa sulit saat ini. Setelah itu aku mulai menanyakan, bagaimana hal itu bisa terjadi?
Lalu kau menjawab, "Saat itu, aku dicekoki minuman keras, dan dengan liarnya dia menyetubuhiku.."
Hah?? Apa?? Aku tercengang setelah mendengar jawabanmu. Bukankah itu sama saja kau diperkosa?? Lalu kenapa kau tidak melaporkan dia ke polisi??
Kau menjawab "Sepertinya itu tidak perlu..!"
Hah?? Apa?? Tidak perlu?? Kembali aku tercengang mendengar jawabanmu. Apakah itu berarti kau menikmati saat-saat disetubuhi?? Aku sudah tidak tahan lagi. Kurasa saat ini aku merasa jijik se jijik-jijiknya, hingga membuatku tidak bisa lagi menatapmu dengan kasih.


Sayang, sudah cukup atas kepura-puraan dan cara-cara jalangmu.
Luka ini takkan bisa terobati, meski kau bersujud meneteskan airmata darah, atau merobek vaginamu sekalipun. Aku takkan luluh, sudah cukup aku sakit hati, aku tak cinta kau lagi...


Salam,
Iman Pitoy

Ciledug,
02-11-2011,
22:00 WIB.
Baca Selengkapnya...

Selasa, 11 Oktober 2011

Ternyata (Aku tanpamu, takkan berakhir...)

Ternyata rasa ini membuatku terjebak dalam sebuah pengharapan
Ternyata rasa ini melelahkan jiwa yang lirih menanti
Haruskah kuhapus semua tentangmu?
Haruskah kuberaikan saja mimpi tentang kita?





Tapi...
Ternyata jiwa ini lebih memilih setia dalam penantian bodoh
Ternyata jiwa ini lebih memilih terbelenggu pengharapan konyol



Teruntuk kata hati yang telah mati;
Hadirkanlah sebait kata bijak untukku
bahwa, "AKU TANPAMU, TAKKAN BERAKHIR..."



Salam,
Iman Pitoy

Ciledug,
11-10-2011,
21:10
Baca Selengkapnya...

Selasa, 04 Oktober 2011

Ibu tua yang terlantar...

Ini cerita dari Jepang kuno, mudah2an bisa diambil hikmahnya...


Konon pada jaman dahulu, di Jepang ada semacam kebiasaan untuk membuang orang lanjut usia ke hutan. Mereka yang sudah lemah tak berdaya dibawa ke tengah hutan yang lebat, dan selanjutnya tidak diketahui lagi nasibnya.
Alkisah ada seorang anak yang membawa orang tuanya (seorang wanita tua) ke hutan untuk dibuang. Ibu ini sudah sangat tua, dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Si anak laki-laki ini menggendong ibu ini sampai ke tengah hutan. Selama dalam perjalanan, si ibu mematahkan ranting-ranting kecil. Setelah sampai di tengah hutan, si anak menurunkan ibu ini.

"Bu, kita sudah sampai" ujar si anak
Si Ibu dengan tatapan penuh kasih berkata: "Nak, Ibu sangat mengasihi dan mencintaimu. Sejak kamu kecil, Ibu memberikan semua kasih sayang dan cinta yang ibu miliki dengan tulus. Dan sampai detik ini pun kasih sayang dan cinta itu tidak berkurang.. Nak, Ibu tidak ingin saat kamu nanti pulang, kamu tersesat dan mendapat celaka di jalan. Makanya ibu tadi mematahkan ranting-ranting pohon agar bisa kamu jadikan petunjuk jalan"
Setelah mendengar kata-kata Ibunya itu, hancurlah hati si anak. Dia peluk ibunya erat-erat sambil menangis. Dia membawa kembali ibunya pulang, dan merawatnya dengan baik sampai ibunya meninggal dunia.


Mungkin cerita diatas hanya dongeng. Tapi di jaman sekarang tidak sedikit kita jumpai kejadian yang mirip cerita diatas. Banyak manula yang terabaikan, entah karena anak-anaknya sibuk bisnis dll.
Orang tua terpinggirkan, dan hidup kesepian hingga ajal tiba. Kadang dimasukkan panti jompo, dan ditengok jikalau ada waktu saja.
Kiranya cerita diatas bisa membuka mata hati kita untuk bisa mencintai orang tua dan manula.
Mereka justru butuh perhatian lebih dari kita, disaat mereka menunggu waktu dipanggil Tuhan yang maha kuasa.
Ingat-ingatlah perjuangan mereka pada waktu membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, membekali kita hingga menjadi seperti sekarang ini.
Baca Selengkapnya...

Rabu, 14 September 2011

MOTIVASI (Jika ingin berprestasi atau sukses)

"Bagaimana sih caranya berprestasi atau sukses seperti mereka??"

Pertanyaan seperti ini pasti sering muncul dalam benak kamu. Apalagi saat kamu hanya bisa jadi penonton mereka-mereka yang sukses meraih hasil dari perjuangannya.
Nah, ini yang harus kamu lakukan jika memang ingin berprestasi atau sukses;


* Harus mendoktrin diri untuk menjadi lebih baik bukan untuk menjadi pemalas.


* Harus all out. Tekadkan pilihan, dan jangan hanya sekedar coba-coba.


* Harus menunjukkan tingkah laku yang kreatif dan keinginan untuk maju.


* Harus bisa menemukan, dan memanfaatkan potensi dalam diri.


* Jangan pernah mau dikasihani. Berfikirlah kita bisa menyelesaikan apapun dengan kemampuan diri sendiri. Karna dengan begitu, nantinya kita akan bangga dengan jerih payah kita sendiri.


* Mengarahkan diri dengan titik berat pada tercapainya suatu prestasi atau keberhasilan tertentu.


* Jangan pernah kalah oleh rasa malu atau gengsi.

Jika salah satunya dijalani atau diterapkan dalam kehidupanmu. Saya yakin, "SUKSES" bukan hanya sebuah khayalan para pemimpi bodoh!!


Semoga bermanfaat...


Salam,
Iman Pitoy

Ciledug,
14-09-2011,
18:58 WIB.
Baca Selengkapnya...

Minggu, 07 Agustus 2011

Cinta dan Kecewa..

Tuhan..
Mengapa kau hadirkan cinta, sementara kecewa ada dibalik sayapnya ?
Yang aku tahu, cinta takkan bisa berjalan berdampingan dengan kecewa.
Lalu untuk apa kau hadirkan cinta dan kecewa disaat yang sama ?


Mungkin ini petunjuk darimu agar aku mengerti, bahwa memang harus ada dualisme dalam setiap sesuatu...



Salam,
Iman pitoy

Ciledug,
07-08-2011,
22:07 WIB.
Baca Selengkapnya...
Advertisement